Pagertoyo, Kendal – Upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam terus digencarkan. Salah satunya melalui pemasangan Early Warning System (EWS) di Desa Pagertoyo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Alat ini diharapkan dapat membantu warga menerima peringatan dini saat terjadi ancaman bencana, khususnya banjir dan tanah longsor yang kerap melanda wilayah perbukitan.
Pemasangan EWS dilakukan dengan melibatkan tim mahasiswa KKN bersama pemerintah desa dan warga setempat. Prosesnya mencakup perakitan alat, pemasangan sensor, hingga uji coba bunyi sirine yang menandakan tanda bahaya. Warga juga diberikan sosialisasi singkat mengenai cara kerja sistem serta langkah evakuasi cepat ketika alarm peringatan berbunyi.
Kepala Desa Pagertoyo menyampaikan bahwa keberadaan EWS menjadi langkah penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana. Dengan adanya peringatan dini, warga dapat segera melakukan evakuasi dan meminimalisasi korban jiwa maupun kerugian material. “Kami berharap alat ini bisa menjadi sarana penyelamat sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kesiapsiagaan,” ujarnya.
Selain pemasangan alat, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang menekankan peran aktif masyarakat dalam pengurangan risiko bencana. Warga dilibatkan dalam simulasi sederhana agar terbiasa menghadapi kondisi darurat. Dengan demikian, pemasangan EWS bukan hanya bersifat teknis, melainkan juga mendorong penguatan kapasitas masyarakat.
Melalui program ini, diharapkan Desa Pagertoyo dapat menjadi contoh penerapan teknologi sederhana namun bermanfaat dalam mitigasi bencana. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan warga menjadi bukti bahwa kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama. Ke depan, upaya serupa diharapkan dapat diperluas ke desa-desa lain di Kabupaten Kendal yang juga rawan bencana.
Share :