Potensi

MASIH TERJAGA, KEARIFAN LOKAL USIR HAMA BURUNG DI DESA PAGERTOYO

Pagertroyo – di tengah maraknya peralatan pertanian modern yang kekinian, sebagian petani masih bertahan dengan cara lama untuk mengusir hama burung pipit atau emprit menjelang panen seperti yang dilakukan sejumlah petani di Dusun Mangli, Desa Pagertoyo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini.

Sejak pagi hari sejumlah petani sudah mendatangi sawah tanaman padinya, untuk mengusir burung yang memangsa bulir padi jelang panen. Di antara petani itu, Suyahman, Tumin dan lainnya masih bertahan dengan model lama mengusir burung, seperti dengan memasang orang-orangan sawah atau memedi sawah, bunyi-bunyian kaleng, memasang berbagai plastik dengan bentangan tali, hingga melempari burung menggunakan kerikil.

Pemandangan yang ada, ada keramaian di tengah sawah saat mereka mengusir burung. Mulai bunyi dari kaleng-kaleng yang dipasang dengan tali plastik, hingga teriakan petani dengan mengibaskan bentangan kain yang mereka tancapkan. Sebuah kearifan lokal yang masih mereka pertahankan.

Para petani di Dusun Mangli Pagertoyo ini mengakui memang sekarang sudah banyak petani memakai jaring, pita berkelip atau pita perak bahkan suara ultrasonik untuk mengusir burung, namun mereka memilih cara lama karena memang ini sudah dijalani turun temurun sejak zaman dulu. Dengan jaring kadang menjerat burung dan membuat burung itu mati. Sedangkan mereka cuma ingin mengusir burung tersebut.

Mengusir burung dengan cara konvensional ini diakui petani cukup melelahkan. Karena harus berkeliling sawah membawa bendera plastik atau sejenisnya agar burung takut. Hanya saja burung tersebut terkadang cuma berpindah tempat saat diusir dan tetap dikejar lagi oleh petani, inilah yang membuat petani harus bekerja keras.

Melempari burung dengan kerikil cuma bermodalkan tenaga saja, Ini dianggap cara murah namun efektif meskipun harus memeras keringat dan tentu juga kesabaran, karena burung akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Cara-cara tradisional mengusir burung yang masih dijaga pera petani Dusun Mangli Desa Pagertoyo ini ternyata juga semakin membuat guyub petani, Karena mereka saling membantu mengusir burung di area sawah yang berdekatan dengan lahannya dan selalu berinteraksi di sawah, sembari ngobrol ngalor ngidul kalau kata mereka.

Share :