Berita

Dampak Perubahan Cuaca Pada Kesehatan

  • 15-07-2021
  • firin.kalundra
  • 9606

Pagertoyo - Akhir-akhir ini perubahan cuaca terjadi begitu drastis, Khususnya di Wilayah Desa Pagertoyo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal , Suhu udara ketika siang hari terasa sangat panas dan menyengat. Sebaliknya ketika malam hari, suhu udara terasa dingin. Di Indonesia sendiri musim hujan biasanya terjadi pada periode Oktober-April. Akan tetapi perkiraan tersebut tidak lagi berlaku karena perubahan antara panas dan hujan dapat terjadi seketika.

Masa transisi di antara dua musim tersebut akan sangat memengaruhi kesehatan. Saat musim hujan, orang-orang terbiasa dengan suhu yang lebih dingin dan curah hujan yang cukup tinggi. Namun biasanya, memasuki bulan Mei cuaca akan menjadi lebih hangat, sehingga orang-orang harus kembali beradaptasi dengan perubahan cuaca tersebut.

Kemunculan penyakit pada musim pancaroba memang sangat umum terjadi. Di masa ini, cuaca kadang tidak dapat diprediksi. Kadang satu hari bisa sangat panas, tetapi malamnya malah turun hujan, ataupun sebaliknya.

Cuaca yang tidak menentu seperti ini bisa membuat seseorang mudah mengalami gejala penyakit. Setidaknya setengah dari semua orang dewasa mengaku mengalami perubahan kesehatan akibat perubahan cuaca, termasuk lebih sering sakit kepala, flu/pilek, nyeri sendi, kelelahan, masuk angin dan bahkan bisa terserang tipes.

Tentu saja pilek disebabkan oleh virus, bukan cuaca. Namun, karena suhu udara dan kelembapan berubah di sekitar, maka ini juga akan memengaruhi pernapasan. Meski hidung tidak benar-benar tersumbat, udara yang lebih panas dan lembap akan membuat hidung terasa lebih mampet, seperti saat sedang mandi. Namun, begitu melangkah keluar, hembusan udara dingin yang tidak terlalu lembab membuat hidung tiba-tiba terasa lebih terbuka, menciptakan sensasi segar di kepala. Hal yang sama terjadi secara terbalik ketika kamu melangkah dari ruangan yang ber-AC yang sejuk ke dalam ruangan yang panas dan lembap di luar, membuat kepala terasa pengap.

Kondisi ini sebetulnya tak hanya berkaitan dengan cuaca, tetapi perubahan cuaca memang akan memengaruhi suasana hati, perilaku, pola makan, aktivitas fisik, mobilitas, dan banyak faktor lainnya.

Ada dua hal yang perlu kamu perhatikan terkait perubahan cuaca, antara lain :

Kebutuhan Air

Dalam cuaca panas, kalian akan lebih sering mengalami dehidrasi. Ingat, dehidrasi bisa menjadi masalah yang cukup fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Jika cuaca sedang cukup panas, maka pastikan untuk minum banyak cairan.

Air putih adalah pilihan terbaik dan bawalah sebotol air setiap saat supaya kamu lebih mudah untuk minum. Kamu juga bisa minum teh herbal dan jus buah dan sayuran segar, tetapi usahakan untuk versi rendah gula. Hindari kafein dalam jumlah besar seperti kopi, teh hitam, soda, minuman berenergi.

Selain itu, bersikaplah proaktif tentang minum. Jadi, ketika kamu merasa haus, maka kamu sudah mengalami gejala dehidrasi dan segeralah minum. Biarkan urine menjadi pemandu, jadi saat warnanya cukup keruh, maka minumlah air putih hingga urine berwarna jernih.

Alergi

Alergi musiman juga bisa terjadi selama perubahan musim, pasalnya paparan alergen tertentu selama perubahan musim seperti serbuk sari dari bunga dapat memicu respons imun dan inflamasi. Jika kamu memiliki alergi, yang ditunjukkan dengan gejala pilek misalnya, minum obat yang diresepkan dokter sesuai anjuran dan minum obat alergi sesuai kebutuhan. Jauhkan serbuk sari dengan cara menutup jendela di rumah dan di mobil. Jika kamu hendak beraktivitas di luar rumah, maka keluarlah saat jumlah serbuk sari sedikit, biasanya di pagi hari, hari berawan, dan hari berangin.

Sumber Berita : https://www.halodoc.com

*

Share :