Pagertoyo, 25 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung program Desa Tangguh Bencana, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang menginisiasi kegiatan forum pembentukan relawan bencana di Desa Pagertoyo, Kecamatan Limbangan, Kab Kendal. Forum ini melibatkan warga lintas usia, perangkat desa, serta perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kegiatan ini bertujuan membentuk tim relawan lokal yang tanggap, terlatih, dan siap siaga dalam menghadapi bencana yang kerap melanda wilayah tersebut, seperti longsor dan banjir. Melalui pelatihan dasar, diskusi kelompok, serta simulasi evakuasi, para relawan dibekali dengan pengetahuan praktis seputar pertolongan pertama, sistem peringatan dini, dan tata cara evakuasi mandiri.
Ketua tim KKN, Filippo Elang, menjelaskan bahwa pembentukan forum ini merupakan upaya jangka panjang untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat. “Kami ingin meninggalkan program yang tidak hanya selesai saat KKN usai, tetapi bisa dilanjutkan dan menjadi bagian dari sistem siaga desa,” ujarnya.
Selain membentuk relawan, forum ini juga menjadi sarana edukasi untuk menumbuhkan kesadaran kolektif warga terhadap pentingnya mitigasi bencana. Ibu Erni, salah satu warga yang mengikuti pelatihan, mengaku kini lebih siap dan tidak panik jika sewaktu-waktu bencana terjadi. “Kami jadi tahu harus ke mana, bawa apa, dan siapa yang harus dihubungi,” katanya.
Forum ini juga mendorong kolaborasi aktif antara warga dan pemerintah desa. Sekretari desa, Bapak Mustagfirin, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat kesiapsiagaan komunitas. “Kami akan jadikan forum ini sebagai mitra tetap dalam pengelolaan risiko bencana di desa,” tuturnya.
Dengan adanya forum relawan ini, mahasiswa KKN tidak hanya berkontribusi dalam bidang edukasi dan sosial, tetapi juga turut memperkuat fondasi ketahanan desa dalam menghadapi ancaman bencana. Program ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk membangun komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi situasi darurat.
Kegiatan ini juga memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa KKN sebagai bagian dari proses pembelajaran lapangan. Mereka tidak hanya mengimplementasikan teori tentang mitigasi bencana, tetapi juga belajar membangun komunikasi yang efektif dengan warga, memahami dinamika sosial desa, serta merancang program yang berkelanjutan. Pendekatan partisipatif yang digunakan membuat mahasiswa dan masyarakat saling belajar dan bekerja sama dalam suasana yang egaliter.
Ke depan, forum relawan bencana yang telah terbentuk akan difasilitasi untuk mendapatkan pelatihan lanjutan dari BPBD dan dinas terkait. Mahasiswa KKN berharap, dengan penguatan kapasitas ini, para relawan dapat menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana di tingkat lokal. Langkah ini sejalan dengan semangat program Desa Tangguh Bencana, yakni membangun ketahanan berbasis masyarakat yang mandiri, responsif, dan berkelanjutan.
Share :